Haloo...apa kabar semuanya? Semoga semuanya baik-baik saja
ya ^^
Kali ini aku mau cerita tentang Studio Ghibli. Kalian tahu
apa itu Studio Ghibli? Bagi pecinta anime pasti familiar dengan nama salah satu
studio anime keren di Jepang. Bagi yang belum tahu, ini aku ambil sedikit info
dari wikipedia. Semoga sedikit membantu.
Studio Ghibli, Inc. (株式会社スタジオジブリ Kabushiki-gaisha Sutajio Jiburi ) adalah sebuah studio film animasi yang berbasis di Koganei, Tokyo, Jepang.[1] Film-film animenya mengandung unsur-unsur provokatif, imajinatif, emosional dan telah mendapatkan pujian yang luas dari seluruh dunia.
Namanya berasal dari nama panggilan yang digunakan orang-orang Italia untuk menyebut pesawat-pesawat pengincar Sahara mereka pada masa Perang Dunia II; nama yang mengandung arti angin panas yang bertiup menyusuri Gurun Sahara (sirocco). Meskipun istilah tersebut berasal dari bahasa Italia namun kata ini diserap dari kata qibli (قبلي) dan etimologis berasal dari kata "qibla" atau kiblat, dalam bahasa Jepang
nama studio itu dilafalkan 'ji-bri' atau 'ji-bu-ri'. Teori di balik
nama tersebut adalah bahwa studio tersebut sedang meniupkan angin yang
baru terhadap industri anime.
Didirikan pada tahun 1985, Ghibli dipimpin sutradara ternama Hayao Miyazaki (宮崎 駿 Miyazaki Hayao) bersama dengan rekannya yang juga pembimbingnya, Isao Takahata (高畑 勲 Takahata Isao). Asal mula Studio Ghibli dapat dibilang berawal pada tahun 1983, dengan film Nausicaä of the Valley of the Wind (風の谷のナウシカ Kaze no tani no Naushika, 1984), yang mulanya merupakan manga bersambung yang diterbitkan majalah manga terbitan Tokuma Shoten (徳間書店). Tokuma adalah perusahaan induk Studio Ghibli, dan telah memberikan pada Disney hak-hak video untuk delapan filmnya serta hak distribusi dunia untuk Princess Mononoke (もののけ姫 Mononoke Hime, 1997) dan Spirited Away (千と千尋の神隠し Sen to Chihiro no Kamikakushi, 2001). Film terbaru Miyazaki, Howl's Moving Castle, (ハウルの動く城 Hauru no ugoku shiro, 2004) sebenarnya merupakan adaptasi sebuah buku karya penulis Britania, Diana Wynne Jones, yang diterbitkan di beberapa negara termasuk Amerika Serikat dan Kanada. Komponis Joe Hisaishi telah menyediakan soundtrack bagi beberapa film Ghibli.
Film Ghibli yang bukan merupakan hasil arahan Miyazaki yang paling terkenal dan dipuji adalah Grave of the Fireflies (火垂るの墓 Hotaru no Haka, 1988), yang disutradarai Isao Takahata, sebuah film sedih yang terfokus pada kehidupan dua anak yatim piatu pada zaman pasca-Perang Dunia II di Jepang.
Kenapa aku mau cerita soal Studio Ghibli? Karena aku suka,
sukaaa sekali sama studio anime ini. Dulu awalnya, waktu aku masih awal SMA,
belum terlalu kenal dengan dunia anime, kakakku mengajakku nonton anime
Princess Mononoke atau Mononoke Hime. Waktu itu aku hanya berpikir lumayan juga
ceritanya, bukan kayak anime ringan seperti Doraemon yang biasa aku lihat. Dari
situ aku mulai mencoba mencari tahu tentang dunia anime, itu juga berkat
kakakku. Beneran deh, duniaku ini banyak sekali yang terinspirasi dari kakakku.
Dia kakak paling hebat di dunia ini hehe.
Makin lama aku semakin kenal dengan Studio Ghibli. Rasanya setiap
melihat karya mereka, aku seakan tertarik masuk ke dalam dunia mereka. Dunia yang
hanya ada di kepala mereka yang kemudian mereka tunjukkan pada dunia lewat
karya mereka. Aku mengerti apa yang mereka rasakan, menyampaikan pada dunia apa
yang ada di kepala kita, yang tidak ada di kepala orang lain itu rasanya senang
sekali. Entah seperti apa cara penyampaian kita. Ada kebanggaan tersendiri dan
yang paling penting, merasa tenang dan lega, karena pasti akan ada orang lain
yang ternyata memiliki kesamaan dengan kita.
Mungkin memang kebanyakan karya Studio Ghibli lebih banyak
yang ditujukan untuk anak-anak, anime keluarga, seperti Tonari no Totoro, Kiki's Delivery Service ataupun Ponyo. Meski
begitu, sebenarnya kalau menurutku, ada unsur yang sedikit “gelap” dalam karya
mereka. Seperti yang ada di anime Spirited Away. Aku tidak mau cerita kenapa
tapi itu yang aku rasakan :3
Hayao Miyazaki,
orang nomor satu di Studio Ghibli ini, sangat disayangkan sekali menyatakan
mengundurkan diri dari dunia anime. Sempat kaget juga dengarnya, tapi aku yakin
beliau punya rencana lain untuk hidupnya, hal lain yang ingin dilakukan. Jadi mari
kita hormati keputusan beliau. Aku akan tetap menjadi fans Anda, akan terus
mendukung Anda, semangat!!
Aku bersyukur bisa
menginjakkan kaki di negeri matahari terbit atau Jepang ini. Tuhan sayang
padaku. Tempat pertama di mana aku tinggal ada di kota Koganei, suatu tempat
yang ada di Tokyo. Aku tinggal di sebuah asrama di mana ada beberapa orang dari
negara lain yang juga tinggal di sana. Seorang teman dari Amerika bernama
Robbie suatu cerita padaku tentang festival anime. Pembicaraan kami mengalir
begitu saja hingga akhirnya pembicaraan kami tertuju pada Studio Ghibli. Dari Robbie
juga aku tahu bahwa tempatku tinggal sangat dekat dengan Studio Ghibli!!
Bayangkan, tidak
sampai 10 menit jalan kaki aku sudah bisa ada di depan pusat Studio Ghibli. Aku
senang sekali. Robbie juga cerita dia sempat betemu bahkan ngobrol dengan Hayao
Miyazaki ketika mereka tidak sengaja bertemu di sebuah Convenience
stores tak jauh dari tempat kami. Beruntung sekali kamu, Robbie.
Sorenya, aku langsung pergi ke lokasi yang
diceritakan Robbie. Hehehe... dan benar, aku tidak percaya aku ada di depan
Studio Ghibli. Dari luar terlihat gambar Totoro. Senang sekali karena kebetulan juga Totoro adalah karya Studio Ghibli yang paling aku suka ^^
Lalu, aku juga sudah pergi ke Ghibli Museum yang
ada di Mitaka, tak jauh dari Koganei. Sebagai fans Studio Ghibli, aku sudah
punya mimpi untuk mengunjungi tempat ini. Jadi, karena juga sedang ada di
Jepang, aku harus pergi ke tempat ini.
Ghbli Museum ini salah satu tujuan wisata
asing yang pergi ke Jepang. Untuk bisa maen ke tempat ini aku harus pesan tiket
di sebuah Convenience stores dulu jauh hari sebelumnya. Padat sekali tempat
ini, dan pengunjungnya pun dibatasi.
Dari Stasiun Mitaka, ada bus khusus yang
langsung menuju Ghibli Museum. Busnya berwarna kuning, lucu sekali. Sayang aku
hanya bisa mengambil foto bagian belakangnya saja.
Dan ini dia beberapa foto yang sempat aku
ambil. Di dalam museum tidak boleh ambil foto, jadi hanya ini yang bisa aku
abadikan. Aku juga beli boneka Totoro. Happy!!
Oke, sampai di sini dulu ceritaku tentang
aku dan Studio Ghibli. Maaf tidak bisa cerita semua pandanganku tentang mereka, yang pasti
aku suka sekali dan berharap suatu saat nanti Indonesia juga akan punya
tempat yang bagus seperti mereka.
Terima kasih.... ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar