Apa kabar semuanya..maaf sudah lama sekali tidak update blog ini hehe meski yang baca dikit tapi aku tetap menyapa kalian semua.
Kali ini aku mau bahas tentang Indonesia. Seperti yang aku tulis sebagai judul tulisan kali ini, Indonesia surga di dunia. Aku akan cerita kenapa aku sebut Infonesia sebagai surga di dunia ini. Tapi sebelum lebih jauh, aku ingin memberi tahu kalau aku menulis ini dari sudut pandang aku yang seorang muslim. Tidak berarti semua yang aku bahas serba bernuansa Islami tapi sebagian memang ada hubungannya dengan Islam.
Aku sekarang tinggal untuk sementara di Jepang karena sedang menuntut ilmu. Aku suka sekali Jepang, aku yakin dari kalian juga banyak yang suka Jepang, jadi aku mengambil keputusan untuk menuntut ilmu di negeri matahari terbit ini. Kebetulan aku tinggal di Tokyo, ibu kota Jepang.
Seperti kebanyakan ibu kota negara lainnya, bukan hanya orang Jepang saja yang ada dan tinggal di Tokyo, tetapi juga dari berbagai negara. Orang asing yang paling sering ditemui tentu saja orang dari negeri tirai bambu. Warga dari negara dengan penduduk paling banyak di dunia itu memang bisa ditemukan di mana saja ya hehe. Selain itu yang banyak dari Vietnam, Nepal, ataupun Korea. Meski tidak terlalu banyak tapi warga dari negara lain juga ada, misalnya yang aku pernah tahu adalah dari negara-negara Eropa, Amerika, Australia, serta negara-negara Asia lainnya.
Aku berkesempatan bertemu banyak orang dan bertanya banyak hal tentang negara ataupun budaya mereka. Menarik sekali. Aku sudah merasakan diversity ketika di Indonesia karena suku bangsa di Indonesia adalah yang paling beragam di dunia, jadi aku tidak terlalu kaget ketika bertemu dengan penduduk negara lain. Hanya saja bahasa adalah kendala nomor satu. Meski sama-sama tinggal di Jepang, bahasa Jepang kami adalah bahasa Jepang dengan pola pikir asal negara kami masing-masing. Belum lagi kami belum menguasai bahasa Jepang dengan baik. Tetapi karena semua warga asing terlihat terbiasa dengan itu semua, mereka tidak terlalu ambil pusing.
Hidup di Jepang, bagi saya yang seorang muslim, tentu tidak mudah. Ada banyak sekali pantangan, cobaan ataupun pertahanan yang aku alami. Dari pada itulah aku bisa bilang kalau Indonesia adalah surga di dunia, dari point of view aku sebagai seorang muslim.
1. Makanan
Seperti yang diketahui bahwa umat Islam haram atau dilarang untuk makan daging babi. Berlawanan dengan umat Islam, orang Jepang mengkonsumsi daging babi. Hampir seluruh makanan yang ada di Jepang mengandung daging babi. Oleh karena itu ketika membeli makanan aku selalu melihat bahan makanan itu, apakah ada kandungan babinya atau tidak. Semua makanan harus dicek karena tak jarang es krim ataupun roti pun mengandung babi.
Aku sendiri akhirnya memutuskan untuk masak sendiri untuk makan. Untung di Okubo, tak jauh dari Shinjuku, terdapat toko yang menjual bahan masakan dari Indonesia dan juga tersedia daging-daging halal. Aku merasa sangat terbantu.
Oleh karens itu tentu saja tinggal di Indonesia jauh lebih aman dan praktis untuk mencari makanan halal.
2. Ibadah
Umat muslim melakukan ibadah solat sebanyak 5 kali dalam sehari. Untuk melakukan ibadah solat diperlukan tempat yang bersih dan air untuk mensucikan diri, meskipun tidak dengan airpun dapat menyucikan diri. Ketika kita tinggal d Jepang, kita akan sulit untuk melakukan ibadah solat. Karena memang tidak ada fasilitasnya. Masjid yang ada di Tokyo sedikit sekali jumlahnya. Di sekolah, kantor ataupun rumah sakit juga tidak ada tempat untuk melakukan ibadah solat.
Waktu untuk ibadah solatpun sulit di sini. Di Indonesia setiap tiba waktu untuk ibadah solat kita bisa mendengar suara adzan berkumandang dari berbagai penjuru. Di Jepang kita tidak bisa mendengar suara adzan seperti itu. Untuk mengetahui waktu ibadah solat aku menginstall applikasi khusus di hp. Di Indonesia kita tidak perlu applikasi seperti itu.
Ketika kita bekerja kemudian masuk waktu ibadah solat, kita tidak bisa dengan mudah minta ijin untuk melakukan ibadah. Kita tidak boleh melakukan itu selain waktu istirahat kerja. Selain itu meskipun ada waktu tapi tidak ada tempat untuk melakukannya.
Bandingkan dengan Indonesia. Ketika masuk waktu solat kita tinggal minta ijin untuk ibadah dan kita bisa menemukan tempat ibadah di dalam tempat kerja. Kalaupun tidak ada kita bisa mencari masjid atau musholla yang ada di banyak tempat.
3. Hijab
Wanita muslim di wajibkan untuk menutup auratnya dengan pakain tertutup, memakai hijab. Di Indonesia itu sudah lazim dan umum, namun di Jepang tidak seperti itu. Sedikit sekali wanita berhijab. Kalaupun ada yang memakai hijab itupun kebanyakan bukan orang Jepang melainkan wanita pelancong dari negara lain. Aku pernah dengar ada seorang wanita Indonesia yang mendapatkan pekerjaan di Jepang. Wanita itu berhijab, namun ketika bekerja dia memakai pakaian biasa minus hijab, karena memang di Jepang tidak diperbolehkan bekerja dengan berhijab. Wanita itu akan kembali berhijab ketika pulang ke rumah ataupun melakukan aktifitas biasa selain bekerja. Melihat hal itu aku merasa kasihan sekali. Enak sekali tinggal di Indonesia kita bisa memakai hijab kemanapun kita berada.
4. Kerukunan beragama
Kerukunan umat beragama di Indonesia sangatlah membanggakan. Umat antar agama saling menghargai, menghormati dan mendukung satu sama lain. Di Jepang yang kebanyakan penduduknya tidak beragama, kerukunan umat beragama seperti itu jarang ditemui. Bukan berarti orang Jepang bukan orang yang baik, tapi karena lebih tepatnya mereka tidak mengurusi urusan orang lain. Itu adalah salah satu karakter orang Jepang terutama yang tinggal di Tokyo. Mereka sebisa mungkin untuk tidak mencampuri urusan orang lain dan tidak mengganggu orang lain. Kalau seperti itu di Indonesia pasti akan dikatakan dingin ataupun sombong. Orang Jepang baik dan ramah tapi untuk orang yang tidak dikenal atau belum terlalu dikenal mereka tidak terlihat seperti itu.
Karena kebanyakan tidak mau mencampuri urusan orang lain, tidak ada budaya seperti di Indonesia yang setiap hari besar agama akan saling mengunjungi rumah saudara, tetangga untuk mengucapkan selamat. Orang Jepang selalu mengucapkan selamat hari natal setiap tahunnya namun bukan sebagai agama, tapi hanya sekedar meniru budaya orang barat yang kebanyakan umat Kristiani dan merayakan natal setiap tahunnya.
Mungkin tak banyak yang tahu kalau orang Jepang sangat mengagumi orang barat. Bagi orang Jepang yang dikatakan orang asing itu adalah orang dari barat atau jika di Indonesia kita mengatakannya orang bule. Itu dikarenakan dari sejarah Jepang ketika orang asing pertama yang datang ke Jepang adalah orang barat. Pola pikir tentang orang asing adalah orang barat itu tertanam di kepala orang Jepang. Baru belakangan ini saja ketika banyak orang asia lain yang datang ke Jepang, mereka mulai membuka diri dan mulai memahami bahwa orang asia juga orang asing. Kalau kalian tinggal di sini, bukan hanya sebagai pelancong yang tinggal beberapa hari di sini, kalian akan tahu dan merasakan perbedaan itu.
Karena orang Jepang mengagumi orang barat, mereka ikut menirukan budaya mereka, apalagi budaya yang membuat bahagia. Salah satunya adalah perayaan natal. Ketika merayakan natal orang Jepang akan makan kue tart ataupun ayam dan merupakan momen untuk berkumpul bersama keluarga dan saling mengucapkan selamat hari natal meskipun mereka tidak merayakannya secara agama.
Orang Jepang sangat menghargai privasi orang lain. Ketika mereka tahu kita sedang melakukan sesuatu yang berhubungan dengan agama dan tidak mengganggu mereka, mereka akan sangat menghargai, misalkan ketika sedang beribadah puasa. Ketika kita mengatakan tidak bisa makan karena puasa, mereka akan mengerti dan tidak terlalu mempersoalkan tentang hal itu. Berbeda dengan orang dari negara lain yang kadang aku rasa berisik dengan banyak bertanya mengapa kita sampai mau melakukan hal yang membuat kita menderita lapar seperti itu. Tidak jarang pula mereka menyuruh kita untuk menyudahi puasa dan makan saja. Ataupun terkadang mereka akan menggoda dengan makan di depan kita. Itu pernah terjadi pula padaku.
Selain itu ada pula kejadian yang dapat kita lihat di negara India baru-baru ini. Seorang muslim di sana diperlakukan dengan tidak baik karena kedapatan membawa daging sapi. Sapi memang dewa bagi umat Hindhu di India, namun memperlakukan orang lain seperti itu bukan hal yang baik. Di Indonesia meskipun mayoritas umat Muslim, tidak makan babi, mereka tidak melakukan hal buruk pada orang yang makan daging babi. Kerukunan seperti itu benar-benar kelebihan Indonesia.
Selain itu ada pula kejadian yang dapat kita lihat di negara India baru-baru ini. Seorang muslim di sana diperlakukan dengan tidak baik karena kedapatan membawa daging sapi. Sapi memang dewa bagi umat Hindhu di India, namun memperlakukan orang lain seperti itu bukan hal yang baik. Di Indonesia meskipun mayoritas umat Muslim, tidak makan babi, mereka tidak melakukan hal buruk pada orang yang makan daging babi. Kerukunan seperti itu benar-benar kelebihan Indonesia.
Senangnya di Indonesia tidak terjadi hal seperti itu.
5. Ketenangan hati
Hal paling penting adalah ketengan hati. Seaman apapun, seindah apapun Jepang, bagiku Indonesia tetap yang terbaik. Aku merasa tenang di Indonesia meskipun banyak yang mengatakan lebih enak tinggal di Indonesia. Aku juga pernah mengatakan hal seperti itu sebelum pergi ke Jepang akan tetapi sekarang ketika tinggal di negara orang lain, aku sangat merasakan perbedaan hati ini. Memang tinggal di Indonesia jauh lebih menyenangkan dari pada di negeri orang lain.
Nah itulah beberapa alasan yang telah aku paparkan tentang mengapa aku bisa bilang kalau Indonesia adalah surga di dunia dari sudut pandang orang Islam berdasakan pengalamanku tinggal di luar negeri, Jepang.
Mungkin adaa yang setuju dengan pendapatku dan pasti ada yang tidak setuju. Apapun pendapat anda aku sangat menghargainya. Aku hanya mengutarakan apa yang aku rasakan selama ini dan ingin berbagi dengan anda semua.
Terima kasih sudah membaca....^^